Minggu, 29 April 2012

Mengoperasikan jaringan PC


Mengoperasikan jaringan PC dengan sistem operasi



Pada pokok bahasan ini akan membahas tentang pemahaman jaringan komputer, memeriksa koneksi ketersambungan personal komputer pada jaringan komputer, menggunakan sumber daya bersama (Resource Sharing)

1.         Pemahaman Jaringan (Networking) Komputer

Sejak ditemukannya teknik komunikasi data antara komputer, mulailah berkembang penggunaan jaringan komputer di lembaga‐lembaga bisnis maupun pendidikan dan riset serta lembaga‐lembaga lainnya.

Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer  yang difungsikan sebagai “pelayan” pengiriman data dan atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer‐komputer yang tersambung. Fungsi pelayanan ini dimungkin oleh adanya penggunaan perangkat lunak khusus untuk server. Perangkat lunak yang dulu dikenal antara lain Xenix dari IBM, UNIX/LINUX, Novell dan Microsoft Windows dan beberapa merk lainnya. Saat ini yang umum dipergunakan orang adalah perangkat lunak Novell dan Windows NT dari jenis‐jenis keluaran terbaru yang memiliki kompatibilitas dengan jaringan internet. Kompatibilitas ini atau kecocokan ini dimungkinkan oleh karena perusahaan produsennya telah mengembangkan produknya dengan menambahkan sistem TCP/IP. Apakah Sistem TCP/IP tersebut

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) dipergunakan dalam jaringan internet sebagai sistem pengiriman meta data dan pengontrolannya.

Secara fisik, jaringan komputer merupakan komputer yang dihubungkan dengan kabel data. Ada beragam jenis kabel data yang dibuat untuk penggunaan tertentu seperti kabel RG 58 untuk didalam ruangan, dapat juga mempergunakan kabel UTP. Untuk hubungan jaringan komputer antar gedung dapat dipergunakan kabel RG8 atau yang dikenal sebagai kabel backbone. Apabila kita membangun jaringan komputer antar gedung            sebaiknya memperhatikan keamanannya dari gangguan petir.

2.                     Memeriksa koneksi PC pada jaringan komputer

2.1.      Untuk melihat IP Address sebuah PC dalam jaringan:

  • klik Start > Run

Gambar 4.1. Menu Run 1

  • ketik cmd (untuk Win XP) atau command (untuk Win 98)
  • klik OK atau tekan Enter
  • ketik pada C prompt: ipconfig
  • tekan Enter

Gambar 4.2. MS‐DOS Prompt 1

akan tampil…

Gambar 4.3. IP Address

2.2.      Untuk men‐cek ketersambungan PC dalam jaringan

•    klik Start > Run

Gambar4.4. Menu RUN 2

•    ketik cmd (untuk Win XP) atau command (untuk Win 98)

•    klik OK atau tekan Enter, maka tampil

Gambar 4.5. MS‐DOS Prompt 2

•    ketik pada C prompt: ping 192.168.8.21, contoh : IP PC sendiri

Gambar 4.6. Perintah ping

•    tekan enter, maka tampil…

Gambar 4.7. Replay from

•   Jika ada pesan “Reply ….” berarti telah mengenal/ada koneksi pada IP diri sendiri dalam jaringan

•   jika IP Address yang diketik adalah IP PC lain, contoh : ping

192.168.1.50

•   tekan enter, perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 4.8. Request Time Out

  • jika muncul tampilan seperti di atas ini (tidak ada pesan “Reply ….”), berarti IP Address PC yang diketik tidak terkoneksi dengan PC kita

3.                     Menggunakan Sumber Daya Bersama (Resources Sharing)

3.1.      Men‐setting shared folder

•   klik kanan pada Start > pilih Explore

•   klik kanan pada Folder yang akan di‐shared > pilih Sharing and Security…



Gambar 4.9. Sharing Network

•   pada check box pilih: Share this folder on the network

•   klik OK

Folder yang di‐shared akan ditampilkan dalam thumbnail icon seperti di bawah ini

Gambar 4.10. Sharing Folder

3.2.      Mengatur shared floppy disk drive

•   Klik kanan pada Start > pilih Explore op

•   Klik  kanan  pada  drive  yang  akan  di‐shared  >  pilih  Sharing  and Security…



Gambar 4.11. Awal Sharing CD Drive

•   klik teks: If you understand the risk but still want to share…

Gambar 4.12. Sharing CD Drive

•   pada check box pilih: Share this folder on the network, klik OK

•   folder yang di‐shared akan ditampilkan dalam thumbnail icon seperti di bawah ini

Gambar 4.13. Hasil Sharing CD Drive

•   Hal yang sama dapat dilakukan pada drive A (shared floppy disk drive) dan drive C (shared hard disk drive)

3.3.      Men‐setting shared‐printer dari sisi Server

•    klik Start > Control Panel > Dobel‐klik Printers & Faxes

Gambar 4.14. Awal Sharing Printer

•    klik kanan pada Printer yang akan di‐share

•    pilih Sharing

Gambar 4.15.Sharing Printer

•    klik tombol : Share this printer

•    klik OK atau tekan Enter

Gambar 4.16. Hasil Sharing Printer

•    Printer yang ter‐sharing ditandai dengan gambar telapak tangan

3.4.      Mengatur  shared‐printer dari sisi Client

•    klik Start > Control Panel > klik dua kali Printers & Faxes

•    klik Add a printer

•    klik Next

Gambar 4.17 Add Printer

•    pilih radio button: A Network printer, or a printer…

•    klik Next

Gambar 4.18 Add Printer dari jaringan komputer

•    klik radio button: Browse for a printer

•    klik Next

Gambar 4.19 Browse Printer dari jaringan komputer

•    Gunakan scroll bar untuk memilih printer yang berada di dalam jaringan

•    Klik Next

Gambar 4.20. Browse Printer dari jaringan komputer

Perintah pencetakan dengan shared‐printer sama dengan stand‐alone printer biasa, hanya perlu mengarahkan pilihan printer yang di‐shared

3.5.      Mengakses/mengambil file dari komputer lain

•    Klik  icon  network  neighborhood/Network  place pada desktop

•    Akan muncul tampilan sebagai berikut :

Contoh Komputer yang terhubung

                  Gambar 4.21.   Komputer yang terkoneksi           Gambar 4.22. Direktory/Folder yg tersharing

•    Pilih komputer yang akan dituju dengan cara di klik nama komputer yang ada di network explorer


Sumber: http://kkpismkgondang.wordpress.com/materi-kelas-xi/mengoperasikan-jaringan-pc-dengan-sistem-operasi/

http://kkpismkgondang.wordpress.com/materi-kelas-xi/mengoperasikan-jaringan-pc-dengan-sistem-operasi/

Melakukan Entry Data dengan OCR



Melakukan entry data dengan OCR (Optical Character Recognition)


Optical Character Recognition (OCR) adalah sarana yang digunakan untuk mengenali karakter optis untuk membaca informasi ke dalam sistem komputer. Indentifikasi karakter yang tercetak ini dilakukan dengan menggunakan pengindera cahaya seperti yang terdapat pada scanner.

Sistem pemrosesan data yang ideal merupakan sistem di mana data diterima dari sumber dan diolah secepat mungkin. Dalam hal ini, mesin mengenali simbol dan angka, langsung dalam format yang lama, seperti yang digunakan manusia dalam aktivitas bisnis dan sosial sehari-hari.

Saat ini pola yang dapat dikenali komputer tidak cocok dibaca manusia. Demikian juga, data yang berasal dari manusia biasanya tidak diimpor langsung ke komputer. Meski demikian, penanganan data dilambangkan dengan proses konversi dari format manusia ke format komputer.

Tujuan utamanya adalah memungkinkan komputer langsung membaca dokumen sumber. Masalah konversi pola di dokumen input ke signal elektronik, yang cocok untuk diolah komputer merupakan salah satu pengenalan pola.

Pada saat ini terdapat dua sistem otomatis yang dirancang untuk dapat mengenali karakter cetakan, yakni: OCR (Optlcal Character Recognition) dan MICR (Magnetic Ink Character Recognition).

Pada awalnya, karakter dicetak dalam format typeface konvensional, atau bar code. Biasanya bertinta hitam dengan latar belakang putih. Kemudian karakter di-scan dengan mengukur pantulan optis. Dalam sistem MICR, karakter dicetak dalam format yang mempunyai stylesheet sempurna, dengan tinta yang difragmentasi dengan partikel bermagnet. Saat dokumen MICR dibaca, tinta ditarik sebelum karakter berada pada head baca. Signal output yang dihasilkan, diatur oleh partikel bermagnet yang melewati head untuk memindai segala karakter proporsional terhadap proyeksi vertikal suatu karakter.

Kemampuan mesin mengenali karakter yang dicetak dalam format yang mudah dikenali manusia, mempunyai keuntungan besar dalam mengurangi tugas pengumpulan data. Jadi, dapat mempercepat aliran data di sistem. Biaya persiapan data dapat ditekan dan lebih akurat dibanding metode yang lebih konvensional.

Sistem pengenalan karakter dikembangkan di berbagai organisasi dan menghasilkan berbagai macam sumber typeface. Dengan adanya penyempurnaan teknik pengenalan karakter, standarisasi telah ditetapkan, namun masih terlihat perbedaan sumber yang digunakan.

Di bidang MICR, cenderung sedikit bervariasi, dan hanya ada dua sumber, yakni E13B dan CMC7. Keduanya diterima sebagai standar intemasional.

Di bidang sistem OCR, banyak terdapat variasi, meski organisasi standar internasional telah mengajukan dua standar sumber yang bernama OCR’A’ dan OCR’B’.

Dalam beberapa hal, MICR kurang fleksibel dibanding OCR. Sistem MICR menghendaki bahwa karakter harus dicetak dalam format yang mempunyai stylesheet sempurna, dan sangat akurat. Akan tetapi, sistem pengenalan ini terletak pada partikel bermagnet yang membentuk setiap karakter. Meskipun demikian, sulit dikritik, sistem OCR memiliki sejumlah kelebihan ketika menangani dokumen yang rusak dan terlipat atau dokumen yang telah kotor atau ditindih karakter.

Sistem OCR tidak terpengaruh oleh format dengan stylesheet tertentu. Bahkan stylesheet yang kurang sempurna dapat dikenali. OCR juga dapat mengenali karakter yang dibuat oleh mesin tik manual dan dapat dikonversi ke dalam karakter yang terdapat dalam komputer. Aspek ini memungkinkan kemudahan dan fleksibilitas dalam menentukan proses pengumpulan data. Di kedua sistem, karakter yang dibaca, harus dicetak di area dokumen yang ditentukan dengan standar registrasi pencetakan yang cukup tinggi.

MICR telah digunakan dalam cek perbankan di seluruh dunia. MICR sorter/reader digunakan untuk menyortir cek secara otomatis, untuk membagi cek ke nasabah di berbagai cabang, dan cek sebelumnya dicetak dengan kode cabang. Nomor cek dan nomor rekening nasabah juga dicetak sebelumnya. Nantinya jumlah transaksi dapat ditambahkan dengan MICR encoder. Perincian cek otomatis dapat dibaca pada memori komputer untuk meng-update rekening pelanggan.

OCR telah digunakan sebagai turn around document dalam akuntansi sewa-beli dan aplikasi serupa. Setiap pelanggan diberi buku voucher yang dicetak beserta jumlah pembayaran dalam kontrak sewa.

Sebagai langkah pengenalan terhadap sistem OCR, marilah kita lakukan langkah-langkah pemindaian (scanning) berikut ini.

1.  Aktifkan aplikasi FreeOCR.net melalui menu Start dan All Program sehingga muncul tampilan awal seperti ini.


2. Terdapat beberapa menu dan toolbar yang digunakan, yaitu :


File, digunakan jika kita akan melakukan :

.

.


Open ( membuka) file yang pernah di-scan atau gambar berupa teks.

Scan atau memindai suatu gambar teks.

Select Scanner, bila ada beberapa mesin secanner yang terhubung dengan komputer kita.

Save teks digunakan apabila kita akan menyimpan teks dalam file berektensi txt.

Exit untuk keluar dari software.

Start OCR Process, digunakan ketika kita telah mendapatkan gambar (image) berupa teks untuk merubahnya menjadi teks yang dapat disunting (editing).

.


Pilihlah menu Settings, untuk melakukan setting bahasa.

3.   Setelah diset, kini kita siap melakukan pemindaian (scanning) dengan menggunakan OCR.

4.   Simpanlah atau letakkanlah teks yang akan kita scan dalam lensa Scanner. .


5.   Pilihlah menu File lalu klik perintah Scan atau klik langsung toolbar Scan

dan tunggulah bebarapa saat ketika aplikasi melakukan Scanning Page kemudian klik toolbar OCR maka aplikasi melakukan Recognition Page, sehingga akhirnya muncul tampilan Text Editor.

6.    Pada Text Editor inilah kita dapat mengolah, menyunting, dan memperbaiki teks sesuai dengan aslinya sebelum kita menyalin dan memindahkannya ke dalam aplikasi Iain (misalnya ke dalam Microsoft Word).

7.    Untuk memindahkan hasil scan pada kolom Text Editor ke Microsoft Word, kita dapat menyorot teks atau paragraf yang kita perlukan dan mengkopinya (CtrI+C) dan membuka halaman dokumen Word lalu mem-pastenya (CtrI+V).


Sumber: http://kkpismkgondang.wordpress.com/materi-kelas-xi/melakukan-entry-data-dengan-ocr-optical-character-recognition/

http://kkpismkgondang.wordpress.com/materi-kelas-xi/melakukan-entry-data-dengan-ocr-optical-character-recognition/


khasiat buah Naga

Buah naga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan.

Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda.

Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport.

Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia.


“Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah.“Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” katanya.

Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang).

Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga :

Kadar Gula : 13-18 briks
Air : 90 %
Karbohidrat : 11,5 g
Asam : 0,139 g
Protein : 0,53 g
Serat : 0,71 g
Kalsium : 134,5 mg
Fosfor : 8,7 mg
Magnesium : 60,4 mg
Vitamin C : 9,4 mg 

Sumber: http://www.buahnaga.us/2009/04/khasiat-buah-naga.html

http://www.buahnaga.us/2009/04/khasiat-buah-naga.html

Tumbuhan Kosmopolit

Tumbuhan Kosmopolit 
 
Yaitu tumbuhan yang areal penyebarannya luas (terdapat di mana-mana).
Tanaman tersebut diantaranya: 
 
1. Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 
 
2. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. 
 
3. Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 
 
4. Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan. 
 
5. Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.


 Persebaran flora (dunia tumbuhan) di Indonesia

Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
 Iklim
 Jenis tanah
 Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
 Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu uudara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. yang telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh-tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :
a. Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
b. Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
c. Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
d. Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya.

Sumber: http://ektum3bkel4.blogspot.com/2010/10/tumbuhan-kosmopolit.html

http://ektum3bkel4.blogspot.com/2010/10/tumbuhan-kosmopolit.html

Manfaat Tumbuhan Kaktus

Manfaat Tumbuhan Kaktus bagi kesehatan Manusia

11
Gambar barrel cactus

Memang alam ini sangat kaya akan tumbuh-tumbuhan yang mampu memberikan khasiat penyembuhan bagi suatuu penyakit. Berikut ini adalah uraian tentang manfaat tumbuhan kaktus yang biasa hidup di gurun ataupun padang pasir ;

Mengejutkan, kaktus kini tak hanya ditemukan di gurun-gurun Amerika atau kebun dan halaman rumah. Mulai dari toko grosir, toko nutrisi, butik khusus, dan gerai-gerai toko bahan alami, kaktus menjadi salah satu produk ternama.

Hanya saja tak sembarang kaktus, melainkan jenis kaktus pir berduri. Kaktus dipetik, dan dipanen karena menjadi populer dalam dunia pengobatan alternatif. Bahkan setiap komponen dari tumbuhan dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalitas tubuh


Kaktus pir berduri memiliki bentuk pipih dan gilig (bundar) dengan dua tipe duri dan mereka memproduksi bunga serta buah. Masyarakat Meksiko sudah sejak lama mengobati penyakit dan keluhan ringan dengan kaktus.



Suku-suku India dan Meksiko telah menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup, selai, hingga keju. Pasalnya tuntutan iklim membuat pengolahan makanan menyesuaikan semua kebutuhan. Bahkan tak jarang kaktus digunakan seperti lidah buaya, menyembuhkan iritasi atau luka minor pada kulit. Efek anti-peradangan kaktus sangat cepat melawan gigitan serangga, gatal-gatal kemerahan bahkan reaksi alergi.

Apa yang membuat tumbuhan berduri ini berkhasiat? Dalam sebuah penelitian, secuil kaktus ternyata sangat kaya flavonoid. Flavonoid sangat dikenal terutama atas kemampuan antioksidan sehingga disebut "pengubah respon biologi alami". Tak lain zat ini mampu mendukung mengubah reaksi tubuh terhadap alergen dan virus.

Banyak laporan menyatakan jika flavonoid berperan besar melawan karsinogen, dan menciptakan aktivitas anti kanker. Zat ini sendiri banyak dikandung teh hijau, coklat, dan beberapa jenis buah.

Setiap bagian kaktus pir berduri dapat digunakan, dan bagian pipih besar, berwarna hijau berukuran seperti piring oval, memiliki nutrisi berkadar besar. Mineral seperti potasium, kalsium, zat besi, magnesium, banyak ditemukan dalam bagian itu, ditambah beta-caroten (bentuk awal vitami A) dan vitami C. Semua zat yang juga ditemukan dalam bayam--sayuran kerap digunakan untuk diet kesehatan.

Penelitian juga menunjukkan jika kaktus membantu menyembuhkan tubuh dari dalam. Dengan melindungi sistem kekebalan, dan menyingkirkan radikal bebas dalam tubuh, pir berduri ini berpotensi memperlambat penuaan, dan terus-menerus membantu fungis organ bekerja maksimal.



Selain itu, buah kaktus pun teruji efektif menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar LDL alias kolesterol jahat pada level rendah serta meminimalkan ancaman jantung kelebihan beban kerja.

Sejak kaktus pir berduri menarik perhatian, para atlet mulai mengonsumsi untuk memperoleh lebih banyak energi. Saat berlatih normal, berlatih pasca cidera dan sakit, menjadi terbantu dengan penyembuhan lebih cepat oleh ekstrak kaktus. Selain rendah lemak, tinggi serat, bernutrisi tinggi, kaktu pir berduri, masuk dalam daftar tertinggi herbal dengan kandungan rendah gula.

Dalam, publikasi terakhir di Journal of Ethnopharmacology and Diabetes Care, bagian pipih kaktus berkontribusi dalam pengobatan efektif terhadap diabetes Tipe II. Riset lain dari Universitas Arizona meneliti kandungan pektin kaktus--ditemukan di bagian buah--ternyata efektif dalam penurunan tingkat kolesterol LDL dan juga ditemukan jika pektin membantu tubuh menyetabilkan kadar glukosa darah, dengan kata lain mencegah atau meminimalkan resiko diabetes. Anda punya kaktus tipe gurun pasir Meksiko di kebun? Coba potong sedikit untuk membuktikan khasiatnya.


Sumber: http://www.didiksugiarto.com/2009/02/manfaat-tumbuhan-kaktus-bagi-kesehatan.html

Aneka Spesies Tanaman Endemik Indonesia

Berikut ini aneka spesies tanaman endemik Indonesia yang diurutkan berdasarkan nama ilmiah (diawali huruf “S” hingga “Z”). Daftar juga dilengkapi dengan nama lokal, daerah persebaran (range description) dan status konservasi dalam IUCN Redlist.

  1. Santalum album (Cendana atau Sandalwood); Dipercaya endemik Nusa Tenggara Timur tapi kini tersebar di barbagai daerah di Indonesia hingga China. Status konservasi IUCN Red List.
  2. Saraca celebica (Sejenis Ashoka); Tanaman endemik Sulawesi dengan status IUCN Red List Near Threatened.
  3. Saurauia bogoriensis; Endemik Jawa Barat dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
  4. Saurauia bracteosa (Lotrok); Endemik Jawa dan Bali dengan status IUCN Red List Vulnerable.
  5. Saurauia cauliflora (Ki Leho Beureum); Tanaman endemik pulau Jawa dengan status IUCN Red List Vulnerable.
  6. Schefflera apiculata; Endemik Maluku dengan status IUCN Red List Data Deficient.
  7. Schefflera fastigiata; Endemik Nusa Kambambangan dan Ujung Kulon (Jawa) dengan status IUCN Red List Endangered.
    Schefflera fastigiata
    Schefflera fastigiata, salah satu spesies tanaman endemik Jawa
  8. Schefflera multifoliolata; Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Endangered.
  9. Shorea balangeran (Meranti Merah, Belangeran, Balau Merah, Red Balau); Tanaman endemik pulau Sumatera dan Kalimantan dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
  10. Shorea cara (sejenis Meranti); Endemik pulau Jawa dengan status IUCN Red List Data Deficient.
  11. Shorea conica (sejenis Meranti); Endemik pulau Sumatera dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
  12. Shorea domatiosa (Selangan batu mata-mata); Endemik pulau Kalimantan dengan status IUCN Red List Endangered.
  13. Shorea montigena (Meranti Putih, Meranti Maluku); Endemik Maluku dan Sulawesi dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
  14. Shorea platyclados (Meranti Batu, Seraya Bukit, Dark Red Meranti); Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Endangered.
  15. Shorea rugosa (Meranti Merah, Seraya Buaya Hantu, Dark Red Meranti); Tanaman endemik pulau Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  16. Shorea selanica (Meranti Maluku); Tanaman endemik kepulauan Maluku dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  17. Sympetalandra schmutzii; Endemik kepulauan Nusa Tenggara dengan status IUCN Red List Vulnerable.
  18. Symplocos costata (Kigledog, Aten Manuk, Kesenger); Endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Vulnerable.
  19. Symplocos fasciculata (Jirak, Jirek Wulu, Jirek Sasah); Endemik Jawa.
  20. Syzygium ampliflorum (suku Jambu-jambuan); Endemik Jawa dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  21. Syzygium discophorum (suku Jambu-jambuan); Endemik Jawa Tengah dengan status IUCN Red List Endangered.
  22. Terminalia kangeanensis; Tanaman endemik Karimunjawa dan Kangean dengan status IUCN Red List Vulnerable.
  23. Vatica bantamensis (Kokoleceran, Resak Banten); Tanaman endemik Ujung Kulon, Banten dengan status IUCN Red List Endangered.
  24. Vatica cauliflora (Resak); Endemik Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  25. Vatica flavovirens (Giam Hulodere); Tanaman endemik Sulawesi dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  26. Vatica obovata (Resak); Endemik pulau Sumatera dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  27. Vatica pentandra; Endemik Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  28. Vatica soepadmoi; Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  29. Vatica teysmanniana; Endemik Sumatera dan Bangka dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
  30. Vavaea bantamensis; Endemik Jawa dengan status IUCN Red List Data Deficient.
  31. Zanthoxylum penjualensis (Panjalu); Endemik Jawa Barat.
Sumber: http://alamendah.wordpress.com/2011/09/28/aneka-spesies-tanaman-endemik-indonesia/

http://alamendah.wordpress.com/2011/09/28/aneka-spesies-tanaman-endemik-indonesia

Tumbuhan Berbunga

Tumbuhan berbunga atau Anthophyta ("tumbuhan bunga") adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga menjadi ciri khasnya yang lain, sehingga kelompok ini dikenal pula sebagai Angiospermae ("berbiji terbungkus/tertutup"). Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang lain: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia").

Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun demikian, Sistem klasifikasi APG II dan pelanjutnya, Sistem klasifikasi APG III, yang berdasarkan pengelompokan filogeni versi APG, tumbuhan berbunga ditempatkan dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan angiosperms.



Ciri-ciri khas


Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:

  • Bunga

Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.

  • Benang sari

Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.

  • Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi

Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.

  • Karpela menutup rapat bakal biji

Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.

  • Ukuran gametofit betina sangat tereduksi

Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.

  • Endosperma

Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya. dan

Klasifikasi



Kecambah monokotil (kiri) dan dikotil.

Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.

Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.

Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

Pembagian internal (taksonomi)


Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.

Sistem klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok: Magnoliopsida dan Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16 ICBN adalah Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil) atas dasar sejarah dan menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun tidak selalu demikian: tumbuhan dikotil memiliki dua daun lembaga sedangkan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga.

Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.

Penyelidikan menggunakan filogeni yang menggunakan data-data molekular hingga sekarang telah menemukan delapan kelompok utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots, Amborellaceae, Nymphaeales, Austrobaileyales, Chloranthales, Ceratophyllales, dan magnoliids.

Keanekaragaman jenis dan manfaat



Berbagai bunga dalam slide

Jenis tumbuhan berbunga diperkirakan berkisar antara 250.000 hingga 400.000 yang dapat dikelompokkan hingga paling sedikit 402 suku (berdasarkan taksiran dalam Sistem APG II). Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462 suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari keseluruhan spesies dan "dikotil sejati" (eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies.

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

  1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
  2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
  3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
  4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
  5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
  6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
  7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
  8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
  9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
  10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah


Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk kayu, kertas, serat (misalnya kapas, kapuk, henep, sisal, serat manila), obat-obatan (digitalis, kamfer), tumbuhan hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan lain.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga

Tumbuhan Berbiji Tertutup

Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup


 
Angiospermae disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya dilindungi oleh daun buah. Angiospermae mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil dan pati sebagai cadangan makanannya. Pada tumbuhan ini juga dijumpai xilem dan floem.
Pada Angiospermae terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit. Generasi sporofit bersifat dominan, ukurannya lebih besar dan masa hidupnya lebih lama. Generasi gametofit tereduksi, ukurannya kecil, masa hidupnya lebih singkat dan bergantung pada generasi sporofit. Gametofit jantan yang belum dewasa berupa serbuk sari yang berkembang di dalam kepala sari. Gametofit betina terdiri atas embrio yang terdiri atas beberapa sel.
Angiospermae memiliki bungan yang berperan dalam adaptasi reproduksi. Pada bunga terdapat daun kelopak, daun mahkota, benang sari dan putik. Daun kelopak berfungsi untuk melindungi bunga, daun mahkota berfungsi sebagai penarik serangga penyerbuk, benang sari menghasilkan mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari dan selanjutnya akan menghasilkan sperma. Di dalam putik terdapat bakal biji yang mengandung megaspora. Pada sebagian besar Angiospermae megaspora membelah secara mitosis tiga kali untuk membentuk delapan nukleus haploid dalam tujuh sel, salah satu di antaranya adalah sel telur.
Penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon.
Setelah terjadi proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan berkembang menjadi buah.


 Klasifikasi dan Keanekaragaman Angiospermae

Tumbuhan Angiospermae dikelompokkan ke dalam satu divisi, yaitu Anthophyta dan di bagi menjadi dua kelas yaitu Dikotil dan monokotil.

a. Kelas Monokotil

Ciri : mempunyai satu kotiledon, akarnya serabut, batang biasanya tidak bercabang dan tidak membesar karena tidak mempunyai kambium, berkas pembuluh pada batang tersebar atau tidak teratur. Daunnya memiliki pertulangan sejajar atau melengkung. Bagian-bagian bunga kelipatan tiga.
Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan ini banyak berperan dalam kehidupan manusia. Makanan pokok seperti beras/padi, jagung dan sagu termasuk anggota tumbuhan monokotil. Buah-buahan seperti salak, siwalan, dan pinang termasuk anggota kelompok ini. Tanaman hias contohnya anggrek gladiol, lili, dan bunga bakung. Contoh lainnya adlaah genjer (limnocharis flava), talas ( Colocasia esculenta), dan anggrek kasut lurik (Paphiopedilum tonsum).

b. Kelas Dikotil

Ciri: mempunyai dua kotiledon atau daun biji didalam embrio, akarnya tunggang, batang mempunyai kambium, pada tumbuhan berkayu dapat terlihat adanya aktivitas kambium melalu pembesaran diameter batang. Berkas pembuluh pada batang tersusun dalam lingkaran mengelilingi empulur ditengahnya. Daunnya memiliki pertulangan daun menjala, menyirip atau menjari. Bagian bunga umumnya kelipatan 4 atau 5.

Tumbuhan dikotil mempunyai manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu:
1. Sebagai makanan, seperti mangga, jambu, kacang-kacangan dan sayuran
2. Sebagai bahan pakaian misalnya kapas
3. Untuk obat-obatan seperti kumis kucing, mahkota dewa dan sebagainya
4. Tanaman hias contohnya teratai (Nelumbo nucifera), krisan (Chrysanthemum rubellum), dan kaktus (Opuntia compressa)
Morfologi Bunga Angios Permae
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari

Sumber: http://isheti.wordpress.com/2010/06/05/tumbuhan-berbiji-tertutup-angiospermae/

 http://isheti.wordpress.com/2010/06/05/tumbuhan-berbiji-tertutup-angiospermae/